Thursday 29 August 2013

Kesan Pertama Naik Commuter Line

Akhirnya mi dan Faiz naik CL atau Kereta Listrik yang sejak pindah ke Tangerang, mi dan Faiz serta abi belum pernah naik. Jadi, mi mengusahakan untuk naik CL untuk pengalaman Faiz dan latihan naik kereta. Iya rencananya, mudik ke Cilacap berikutnya menggunakan moda transportasi Kereta Api. 

Naik Commuter Line pertama kali, rasanya deg-degan dan mulai dari melihat rute, tarif dan waktu keberangkatan dari internet dan juga melihat bagaimana CL bekerja. Mi dan bi bercerita kepada Faiz mengenai bagaimana CL akan berjalan, menggunakan apa dan hari Minggu 21 Juli 2013 akhirnya, mi berdua Faiz berangkat ke setasiun Poris diantar oleh Abi.

Tiba di setasiun Poris, mi menuju ke loket penjualan tiket, dan melihat ada beberapa satpam dan tentara. MI berpikir, ternyata seketat inikah? semoga perjalanan mi, menyenangkan.

Penjaga loket, menanyakan tujuan terakhir, mi menjawab setasiun Jakarta Kota. Mi diberikan struk pembelian tiket, disitu tertera stasiun tujuan, nominal tiket sekaligus uang jaminan, yang bisa diambil setelah melakukan perjalanan. Untuk membayar tiket tersebut, mi mengeluarkan uang 15.000 rupiah dan mi menerima tiket elektronik dua buah.



Tiket elektronik ini, fungsinya sebagai kunci masuk dan kunci di pintu keluar. Mi belum paham, penggunaannya, oleh karena itu, satpam membantu para pengguna yang akan naik CL saat masuk menggunakan tiket ini.

Saat menunggu CL datang, mi sempat heran, kok peron seberang banyak sekali penumpangnya? dan mi hanya dengan satu ibu yang menunggu di peron ini. Hm...setelah bertanya, ternyata peron yang mi dan Faiz gunakan untuk menunggu adalah peron ke Tangerang, kan kita mau ke Jakarta, ayo cepat pindah, hehee...maaf ya, Nak.



Setelah menunggu hampir 30 menit, akhirnya CL datang dari arah Tangerang. Hm, rasanya deg-degan, lho..aneh ya, maklum baru pertama kali  naik CL. Gerbong khusus penumpang wanita, tepat berhenti di depan mi dan Faiz, semoga mendapatkan tempat duduk.

Faiz sangat senang dan terlihat matanya bertanya-tanya, mi merekam dalam kamera untuk kenang-kenangan, kamu, Nak. Faiz tertarik ketika CL berada di atas jembatan, atau ketika CL menyeberang jalan raya dan terlihat banyak mobil yang berhenti.

CL membawa mi dan Faiz ke setasiun terakhir, yaitu setasiun Duri, dari setasiun Duri mi harus pindah ke jalur 1 dan menunggu CL jurusan Jatinegara. Mi diminta berhenti di setasiun Kampung Bandan untuk kembali menunggu CL menuju Jakarta Kota.



Di dalam kereta, setelah pindah ke CL jurusan Jatinegara, Faiz juga tidak mau duduk, Faiz berdiri dan melihat ke arah jendela untuk melihat luar. Sebelum turun di setasiun Kampung Bandan, mi bertanya ke petugas dan mendapat jawaban, bahwa kalau tujuannya mau ke Tanjung Priuk, kenapa tidak turun di setasiun kampung Bandan saja? nanti jalan ke arah jalan raya, lalu menunggu angkot M 15 menuju terminal Tanjung Priuk, daripada ke setasiun Jakarta Kota? jauh banget.

Ada satu komentar Faiz, setelah turun dari CL dan berjalan menuju jalan raya. Naik keretanya enak sekali, mi...tapi jalan ke angkotnya jauh, kenapa engga naik kereta lagi ke rumah nenek? semoga ya sayang, akan ada CL menuju Tanjung Priuk.



1 comment:

Haaai, Terima Kasih ya sudah mengunjungi Buku Harian Anak-Anak


Yuk jejakkan komentar, supaya saya juga dapat berkunjung balik. Terima kasih ^-^